Jumat, 23 Oktober 2015

Profile Rebana As-Syauqi






Sholawatan merupakan kegiatan umat Islam yang saat ini digemari dan menjadi trend di Indonesia, apalagi dengan hadirnya para Habaib muda yang telah menyebar diseluruh Nusantara terutama diwilayah Jawa. Beliau-beliau ini berdakwah melalui media berzikir sekaligus mengajak bersholawat bersama sebagai bentuk kecintaan mereka kepada Nabi Muhammad SAW. Selain suara merdunya, yang pasti beliau tidak asal-asalan dalam menyuguhkan lagu. Beliau melantunkan sholawat diiringi dengan tabuhan musik yang menggelegar, sangat luar biasa indah, cetar membahana badai. Sehingga antusiasme masyarakat menjadi tinggi dan menggebu-nggebu.
Media dakwah seperti ini sangat manjur diperuntukkan bagi masyarakat Muslim terutama bagi kaum muda zaman sekarang, karena tidak mudah mengajak para pemuda pemudi untuk menghadiri acara-acara pengajian dengan alasan malas atau membosankan, jadi memang diperlukan strategi khusus dan siasat yang jitu untuk menangani problema seperti ini.
Allah berfirman dalam surat al-Ahzab ayat 56, yang artinya: “Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikatnya bersholawat untuk Nabi. Hai Orang-orang yang beriman..!! bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Ayat diatas sangat jelas sekali akan perintah untuk bersholawat kepada Rosulullah, betapa mulianya nabi dimata Allah SWT, sampai-sampai Allah sendiri ikut bersholawat kepadanya.  Lalu Bagaimana dengan kita sebagai hambanya?


Berbagai hadist menyebutkan keutamaan bersholawat. Nabi telah bersabda: “Barang siapa bersholawat untukku sekali, niscaya Allah akan bersholawat kepadaku sepuluh kali.” HR. Muslim.


“Barang siapa bersholawat kepadaku dipagi hari sepuluh kali dan dipetang sepuluh kali, maka ia akan mendapatkan syafa’atku dihari kiamat. Dan dia adalah manusia yang paling banyak bersholawat untukku”. HR. Tirmidzi

 Kedua hadist  menunjukkan bahwa sesungguhnya Rosulullah tidak membutuhkan doa dari kita, melainkan Rosulullahlah yang akan memberikan pertolongan pada kita dihari kiamat nanti, itupun dengan syarat kita harus sering memberikan salam atau bersholawat kepada beliau.
Fenomena bersholawat membuat kami terkesima dan terharu, betapa hebatnya ketika kami menyaksikan lautan manusia berkumpul menjadi satu, tanpa membedakan status, mereka bersenandung bersama, bersholawat bersama. Entah mengapa disetiap pengajian yang diadakan para Habaib selalu banyak sekali penonton yang hadir, mereka datang dengan muka ceria, bersemangat, dan tidak jarang mereka berjalan tergesa-gesa untuk segera sampai ketempat tujuan hanya karena ingin menyaksikan acara tersebut. Alasan inilah yang membuat kami terinspirasi, termotifasi untuk menciptakan grup sholawat sebagai penghibur, penyemangat, obat anti galau, dan obat kangen karena kerinduan kita yang terlalu dalam kepada gusti kita, kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Hal ini sesuai dengan nama grup kami yaitu: “Rebana Asy-Syauqi”. Mungkin kata itu sudah  tidak asing  lagi ditelinga  kita. Kata “Asy-Syauqi”   berasal dari bahasa Arab yang  memiliki arti : “Kerinduanku”.

Ide pemberian nama merupakan gagasan dari sahabat-sahabat Fatayat sendiri,  selain namanya yang indah, kata Asy-Syauqi juga memiliki arti yang singkron, sangat sesuai dengan hati kami yang begitu mendambakan sekaligus merindukan sosok figur teladan, yaitu Rosulullah. Semoga kita menjadi orang yang selalu merindukan Nabi,  disetiap langkah kita bisa meneladani sifat-sifat dan perilaku beliau, supaya kita dapat berjuang bersama barisan orang-orang yang merindukannya, serta kita bisa mengaplikasikan sunah-sunahnya dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin… 
Terlepas dari itu, alasan terpentingnya lagi adalah hadirnya sosok pembina multitalenta dibidang musik yang begitu booming di Kota Blitar. Seorang pelatih kader-kader profesional dari mulai anak-anak sampai dengan orang tua. Beliau adalah Bunda Indah Bachri, motifator terbesar terbentuknya grup Rebana Asy-Syauqi. Tanpa beliau tidak akan ada yang namanya Rebana Asy-syauqi. Kami ucapkan terima kasih kepada beliau karena sudah meluangkan banyak waktu membimbing kami tanpa lelah dan tanpa pamrih. 


Rebana ini pertama kali tampil pada hari Rabu, tanggal 14 November 2012 dalam acara Pengajian Rutin Rabu Pahing Muslimat-Fatayat Nahdlotul Ulama’ se-Anak Cabang Kanigoro, sekaligus Menyambut Tahun Baru Islam 1434-H dan Pemberian Santunan Anak Yatim Piatu yang bertempat di Desa Karangsono, Kec. Kanigoro, Kab. Blitar, di kediaman ibu Ketua Muslimat kita yang bernama ibu Hj. Rufiatin. Meski sempat vakum selama setahun, rebana ini tampil kembali tepatnya setahun pada bulan November 2013. Berkat dukungan ibu-ibu Muslimat dan semangat sahabat-sahabat Fatayat, grup ini masih bisa eksis hingga sampai saat ini. Walaupun memang sangat dini sekali usia Rebana Asy-syauqi, akan tetapi kita optimis untuk bisa  terus maju. Sehingga kami butuh dukungan moril maupun materil kepada seluruh elemen masyarakat, supaya kami semakin berkembang, menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. 

 Alhamdulillah Rebana Asy-Syauqi mendapatkan respon positif dari masyarakat terutama dari kalangan ibu-ibu Muslimat sekaligus Fatayat.  Terbukti dengan bertambahnya masyarakat yang hadir dalam acara Pengajian Rutin Rabu Kliwon. Semoga hal ini akan tetap terus berlangsung seperti itu, sehingga grup ini dapat memberikan kontribusi yang riil kepada masyarakat. Mudah-mudahan dengan lahirnya grup ini dapat terpacu semangatnya dalam menghadiri setiap acara yang diadakan oleh Muslimat dan Fatayat NU, khususnya Pengajian Rutin Rabu Kliwon se-Ranting Karangsono yang diadakan setiap selapan sekali, dan semoga kita mendapatkan syafa’at Nabi Muhammad SAW.  pada hari kiamat nanti, serta bisa mengambil manfaat dari semua kegiatan ini. Aamiin…


Selain mengisi di acara pengajian rutin, rebana Asy-Syauqi juga ikut mengisi even-even lain, seperti:
*        Hari kartini di Gedung Baru Munggalan tanggal 26 April 2014
*        Pesta Pernikahan sahabat Vivi di Munggalan 2014
*        Pesta Rakyat di Kecamatan Kanigoro 31 Mei 2014
*        Konfercab di Munggalan 2014
*        Pengajian Rutin Rabu Pahing di Karangsono 30 September 2015
*        Pengajian Lailatul Ijtima’ sekaligus Santunan anak Yatim 2 November 2014
*        Karnaval dalam Perayaan HUT-RI yang  ke- 69 2014
*        Disnatalis PAUD, TK Al-Hidayah 2014
*        Wisuda siswa-siswi MTs Maftahul Ulum 2015
*        Hari kartini di Kantor Desa Karangsono pada tanggal 18 April 2015
*        Pesta Pernikahan dikediaman Ibu Rom Karangsono 27 September 2015
*        Pengajian Rutin Rabu Pahing di Karangsono 30 September 2015
*        Pengkaderan di Suko 18 Oktober 2015
*        Pengajian Rabu Pon sekaligus Penyantunan Anak Yatim di Karangsono 21 Oktober 2015




Tidak ada komentar:

Posting Komentar